Temaram senja hiasi kemuning padi
Lentera dunia telah menghilang di balik awan kelabu
Semakin sunyi...
Semakin gelap...
Menghampakan kehidupan
Jauh di atas mega tersebar berjuta bintang
Menebar senyuman tuk berbagi kebahagiaan
Daun yang mulai berguguran
Diterpa angin meninggalkan dahan
Jatuh terkulai tiada daya untuk berdusta
Alir air begitu tenang tiada tersentuh noda
Mata tertidur lelap
Angan terbang menjauh
Bila telah usai kan kembali hadir dalam ingatan waktu
Jikalau mata kembali terbuka lebar
Terlihat hamparan permadani kehidupan
Jalan berbatu tiada bersahabat
Langkah berani maju tiada berkawan tekat
Jurang penyesalan menunggu dalam kalbu
Hilang...
Lenyap...
Sebuah harapan hanya untuk sesaat
Semua kan sepi
Bila waktu tak lagi berpacu
Hanya duduk termenung
Menunggu keajaiban kan menghampiri
Kapan berhenti?
Kapan berakhir?
Kidung lara terdengar mengiris hati
Tak ada lagi burung yang berkicau
Tak ada lagi ombak yang bergurau
Mentari bersembunyi
Bintang tiada menemani
Begitu kejam dunia
Melukis rasa dengan tiada warna
Pena menari di atas selembar kertas putih
Menjadi noda yang tak kan bisa hilang
Sulit untuk mengusir bayangan
Tak sanggup menepis kenyataan
Harapan yang telah pupus
Tak dapat lagi ditemukan
Kemunafikan kini telah menjadi cela
Tangan terbuka tuk mengharap iba
Pesan dari surga menjadi satu tanya
Kapankah dunia kembali tertawa?
By: DnK
No comments:
Post a Comment